Home » » Penemuan Dan Formulasi Ilmu Bioenergi

Penemuan Dan Formulasi Ilmu Bioenergi

Written By Unknown on Senin, 02 Juli 2012 | 01.42

A. Penemuan Bioenergi

Setelah dirinya sembuh, pada saat pulang ke Tegal, Syaiful dikeluhi oleh ibunya bahwa perutnya suka sakit. Oleh dokter dikatakan ada Tumor dan harus dioperasi setelah diraba memang betul terdapat benjolan sebesar bola pingpong. Dari pengalaman menyembuhkan dirinya kemudian Syaiful mohon kepada Allah agar ibunya disembuhkan dari penyakitnya sambil menyentuhkan telapak tangannya ke benjolan yang diperut tersebut.
Selama itu saya melakukan zikir “Allah-Allah” terus menerus dalam hati sampai tak terasa 1 jam baru telapak tangan saya angkat dari perut ibu. Satu minggu kemudian ibu telepon ke Yogyakarta bahwa benjolannya sudah mulai mengecil dan akhirnya hilang pada minggu ke 5 setelah proses tersebut berdasar hasil laboratorium di Rumah Sakit Kardinah Tegal.
Pada tahun 1994 ia melakukan proses pendekatan diri pada Tuhan , pada saat tafakur atau meditasi itulah ia melihat gambaran alam yang jumlah 18.000. “Luar biasa sekali. Saya tidak bisa membicarakannya, tetapi hanya menggambarkan tingkatannya. Disitu ada 27 level energi yang masih terbagi lagi menjadi 4 dimensi energi alam; alam fisik, alam rohani, alam spiritual, alam ilahiah yang masing – masing di huni oleh mahluk – mahluk tertentu”, paparnya. “ Manusia hanya menghuni satu alam semesta, jadi ada 17.999 alam yang belum kita ketahui. Sebenarnya alam inilah yang kita lalui”, lanjutnya. Gambaran – gambaran tersebut diperoleh secara bertahap, melalui proses tafakur dan dzikir.“
Ilmu Penyembuhan Bioenergi diformulasikan oleh Syaiful dengan sistem yang mudah dipelajari bagi siapa saja bahkan yang tidak berbakat sekalipun. Caranya praktis tidak bertele-tele, tidak membutuhkan waktu atau tempat khusus, segala kegiatan apapun yang kita lakukan dapat dijadikan sebagai sarana penyembuhan, yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan Bioenergi adalah menghayati dan merasakan atau menikmati apapun aktifitas kita dengan kesadaran, inilah yang disebut “Meditasi” cara alami, jelas Syaiful.
Karena gampangnya metode ini maka diharapkan setiap anggota masyarakat mau mempelajari Bioenergi, karena potensi Bioenergi sudah ada dalam diri manusia, tumbuhan, binatang dan seluruh alam ini.
Tinggal bagaimana masyarakat dilatih secara sadar memanfaatkan Bioenergi tersebut dalam seluruh aktifitas kehidupannya khususnya untuk penyembuhan minimal untuk penyembuhan sakitnya sendiri (Swahusada).
Disinilah dimulainya perenungan Syaiful, mengapa hanya dengan menyentuhkan telapak tangan saja bisa sembuh, ada apa dibalik kesembuhan tersebut, bagaimana prosesnya, dan lain-lain pernyataan dalam hati Syaiful dan akhirnya dengan petunjuk Allah, Syaiful dapat jawabannya dengan ditemukan dan diformulasikannya Ilmu Penyembuhan Bioenergi pada tahun 1996.

B. Formulasi Ilmu Bioenergi
Ilmu Bioenergi diformulasikan pada tahun 1996 di kota Yogyakarta. Menurut Syaiful M. Maghsri Bioenergi adalah “Seni Menyadari hidup” menyadari bahwa sesungguhnya hidup ini harus di jalani dengan senyum, apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, kita nikmati-bila ada kenikmatan kita syukurin bila ada kegagalan kita sabar menghadapinya karena semuanya adalah kehendak Allah yang di dalamnya pasti ada kebaikan-kebaikan untuk hamba-Nya yang selalu berperasangka baik kepada-Nya sedang Bioenergi mempunyai pengertian energi hidup yang terus-menerus ada dan mengaliri menyusupi struktur anatomis semua benda (air, tanah, api, udara, dan lain-lain) termasuk atmosfir yang ada di sekitar kita. Jadi Bioenergi merupakan potensi alamiah yang sudah diciptakan Allah SWT yang bisa difahami dan dimanfaatkan oleh kita untuk berbagai kebutuhan/ aspek hidup, bisa aspek jasmani-rohani, mental-emosional, sosial, ekonomi maupun spiritual.
Bioenergi mempunyai getaran dan frekuensi tertentu dan mempunyai efek warna yang sering disebut dengan aura, tapi aura bukan bioenergi.”Dengan memanfaatkan bioenergi yang tersedia di alam semesta dalam jumlah melimpah, seseorang tinggal mendapatkan proses penyesuaian energi (Bioenergi Adjustment ).
Yang disesuaikan adalah bioenergi yang ada dalam tubuh seseorang, dilingkungannya, di tumbuhan, di binatang, ataupun yang ada di lingkup alam semesta ini yang meliputi 27 level energi terdiri dari 360 Generator Alam. Dalam proses Adjusment Syaiful bertindak sebagai guide ( pembimbing jalan energi ) dengan do’a dan zikir yang berlangsung kurang lebih 20 sampai dengan 30 menit yang bermanfaat untuk membersihkan seluruh aspek energi negatif, menyeimbangkan dan menyatukan energi tersebut dengan kuasa dan kehendak Tuhan. Dengan penyatuan ini, beberapa aspek dari manusia, khususnya, aspek jasmani, rohani, mental, emosional, sosial, ekonomi, bahkan spiritual itu menjadi satu garis dan mempunyai frekuensi yang sama, yang kan memberikan pengaruh kepada ketenangan dan kedamaian batin, lebih bersyukur dan tawakal dan lebih dekat dengan Allah.

1 komentar:

Konsultasi Masalah

Artikel

Follow me on Facebook